Berita Hawzah - Dalam pembukaan sidang Dewan Penentuan Kebijakan, Ayatullah Amoli Larijani mengecam pelanggaran gencatan senjata oleh rezim Zionis. Ia menuturkan bahwa sejak dimulainya gencatan senjata, rezim tersebut berulang kali menyerang Jalur Gaza dan menewaskan banyak warga sipil tak berdosa. “Pernyataan keras mereka tentang dimulainya kembali serangan hanyalah kelanjutan dari kejahatan yang telah mereka lakukan selama dua tahun terakhir terhadap bangsa tertindas Palestina,” ujarnya.
Beliau menambahkan bahwa rezim Zionis telah melampaui seluruh batas kemanusiaan dan moralitas dalam kejahatan yang dilakukan terhadap rakyat Gaza. “Trump datang ke kawasan hanya untuk melakukan pertunjukan politik dengan mengenakan pakaian ‘perdamaian’ dalam sebuah sandiwara besar untuk menipu dunia. Namun, faktanya, sejak penandatanganan gencatan senjata hingga hari ini, ratusan umat Islam di Gaza telah menjadi syahid,” tegasnya.
Ayatullah Amoli Larijani juga menyayangkan diamnya komunitas internasional terhadap kesyahidan lebih dari 60.000 wanita, anak-anak, dan warga sipil Palestina, serta penggunaan kelaparan sebagai alat penyiksaan jutaan warga Gaza, disertai penghancuran sekolah, rumah sakit, dan rumah-rumah penduduk. “Hari ini menjadi jelas bagi bangsa-bangsa di dunia bahwa slogan-slogan tentang ‘hak asasi manusia’ hanyalah permainan kata yang diulang-ulang oleh para pejabat Barat,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa dukungan Amerika dan Eropa terhadap kejahatan Israel membuktikan bahwa tatanan internasional Barat adalah tatanan kekuasaan dan tirani. “Klaim Trump bahwa mereka menciptakan perdamaian dengan kekuatan hanyalah kebohongan nyata,” tegasnya.
Ketua Dewan Penentuan Kebijakan juga menambahkan bahwa bangsa-bangsa merdeka kini menyadari bahwa kerja sama dan penguatan kekuatan internal adalah satu-satunya jalan untuk mencapai keamanan dan kemerdekaan sejati. “Kita tidak dapat lagi menggantungkan harapan pada kekuatan-kekuatan arogan dunia,” ujarnya.
Beliau juga menyoroti pemecatan para profesor universitas di AS karena membela rakyat Palestina, menyebutnya sebagai bukti terbalik dari nilai-nilai kemanusiaan Barat. “Negara-negara Barat menangkap dan memenjarakan para demonstran anti-Zionis dengan tuduhan anti-Yahudi, sementara mereka tetap diam terhadap penghinaan terhadap Nabi Islam dan Al-Qur’an,” katanya.
Ayatullah Amoli Larijani mengecam politik agresif AS di Amerika Latin, menegaskan bahwa Amerika “tidak dapat mentoleransi pemerintahan independen” dan terus berupaya menjatuhkan pemerintah yang sah untuk memberi jalan kepada para kapitalis Amerika dalam menjarah sumber daya alam negara-negara tersebut.
Your Comment